Berawal
dari hobi mengikuti kuis di dunia maya, Pemuda yang berasal dari Desa Depok Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut Jawa Barat bernama Fasmawi Saban berhasil bertemu dengan mantan Presiden
Republik Indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara Kopdar Pamitan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan
Yogyakarta, Kamis (16/10/2014). Acara tersebut bertujuan sebagai sarana
komunikasi langsung yang terakhir antara rakyat dan presiden untuk memyampaikan
unek-unek, kritikan ataupun ucapan terimakasih yang di desain secara santai
dalam bentuk acara Kopi Darat.
Fasmawi
Saban merupakan Mahasiswa Ilmu Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta semester
VII. Ia mengatakan bahwa awalnya ia mengikuti kuis Kopdar Pamitan SBY di akun
resmi media sosial Facebook dan Twitter Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta
akun Instagram Ibu Ani Yudhoyono. Hal itu ia katakan sebagai hobi karena Saban
memang gemar mengikuti acara-acara kuis di dunia maya dan di televisi. Adapun
kuis yang pernah dia ikuti diantaranya yaitu Kuis Kebangsaan RCTI, Kuis Dangdut
MNCTV, dan terakhir Kuis Indonesia Cerdas Global TV. Dari hobinya tersebut,
Fasmawi Saban bisa menambah pundi-pundi rupiah di kantongnya.
Namun
bukanlah hal mudah untuk bisa mengikuti acar tersebut, karena perserta yang
mengikutinya berjumlah 36.000 peserta sedangkan yang diundang hanya 20 orang
Nettizen. Pesertanya juga dari berbagai daerah di Indonesia sepeerti Bali,
Bogor, Jakarta, Riau, Ponorogo dan daerah lainnya. Dan juga dari berbagai
profesi seperti Dokter, Pengusaha, Manajer Hotel.
“Salam
buat bapak SBY dari segenap dosen, karyawan Kampus Putih, Kampus Rakyat, Kampus
perjuangan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta” Ucap Mahasiswa tersebut, mengawali
sesi tanya jawab. “sampaikan salam balik dari saya” ucap SBY. Adapun yang
disampaikan Fasmawi tersebut adalah ucapan terimakasih pada masa kepemimpinan
SBY karena banyak peningkatan dari berbagai bidang antara lain meningkatnya
Alutsista untuk menjaga kedaulatan NKRI, disektor pendidikan banyak sekali
beasiswa yang diberikan seperti Bidikmisi serta peningkatan infrastruktur.
Kita
bisa mengambil hikmah bahwa keuletan, kesabaran, akan berbuah manis. “Man Jadda
Wa Jadda, tidak ada yang tidak mungkin” ucap Saban.